ASAL MUASAL UMPATAN "JANCOOKK" - BERBAGI SUKSES

Tuesday 23 April 2024

ASAL MUASAL UMPATAN "JANCOOKK"

    

    Pembahasan kali ini diawali dari cerita di suatu hari yang dialami oleh penulis. ada seorang tetangga yang menceritakan tentang keseharian anaknya yang baru berusia lima tahun. Tetangga tersebut menuturkan jikalau anaknya tersebut sering melontarkan kata-kata "umpatan" seperti
jancok. Sontak ibu tersebut kebingungan melihat anaknya yang bisa mengumpat seperti itu, karena menurut pemahaman ibu itu bahwa apa yang diucapkan anaknya adalah ucapan yang tidak baik. Tapi, bukan itu masalah yang akan kita bahas dalam artikal ini. Penulis hanya ingin menyampaikan informasi tentang umpatan "jancok" dari kacamata sejarah saja.
    Dalam pergaulan masyarakat "Jawa Timuran" kata-kata seperti jancok, koen, matamu cok, sudah menjadi hal lumrah dalam bahasa sehari-hari. Untuk orang yang awam (baru mengenal bahasa jawa timuran) pasti akan menganggap kata-kata tersebut terkesan "kasar", namun berbeda jika kita sudah terbiasa bergaul bersama masyarakat tersebut. Bagi orang Jawa Timuran kata-kata seperti jancok, koen, matamu cok adalah bahasa pergaulan yang dipakai untuk menandakan bahwa interaksi semakin akrab. Keakraban tersebut dibangun dengan bahasa-bahasa yang identik dengan sapaan.
    Jika dilihat dari tinjauan sejarah, kata-kata jancok, koen, cok adalah berasal dari zaman sebelum bangsa Indonesia merdeka. Kata jancok sebenarnya diambil dari sebuah nama Tank perang milik Belanda yang digunakan untuk keperluan perang di Surabaya. Tank tersebut sebenarnya bertuliskan kata "Jan Cox" berwarna putih di bagian punggungnya. Tank tersebut pula dipergunakan oleh Belanda untuk melancar operasi-operasi kepada pejuang-pejuang kemerdekaan di Surabaya. Tak jarang pula sering kali dalam kegiatan operasi tersebut Belanda harus berhadapan dengan laskar-laskar pemuda Surabaya yang bersikukuh mempertahankan daerahnya.
    Dalam situasi perang melawan Belanda para pejuang-pejuang di Kota Surabaya bahu membahu bersatu padu dalam mengantisipasi serangan oleh musuh. Pada waktu itu bahasa atau interaksi harus dijaga kerahasiaannya jangan sampai ada yang tau. Tak jarang, mereka para pejuang menggunakan bahasa kode. Contohnya adalah kerahasiaan dalam menunjukkan suatu tujuan seseorang. Misalnya adalah jika ditanya koe arep nengndi ? (kamu mau kemana), orang yang ditanya tersebut tidak akan memberitahu tujuannya akan kemana. Dia biasanya hanya menjawab arep mengarep kono (mau kedepan sana). Tujuan dari bahasa-bahasa kode tersebut tidak lain untuk menjaga kerahasiaan seseorang. Jangan sampai kerahasiaan tersebut dimanfaatkan oleh Belanda untuk menyerang mereka. Jadi, kita kembali lagi kepada topik bahasan tentang umpatan "jancok". Pada waktu itu kata "jancok" atau "jan cox" diucapkan sebagai bentuk pertanda, dan juga sebagai bentuk dari rasa kekesalan terhadap Belanda yang sudah mengganggu ketentraman. Teriakan "jancok teko rek, jancok teko" itu menandakan  suatu bahaya. Itu artinya bahwa Tank "Jan Cox" akan menyerang mereka. maka dari itu kesiap siagaan dilakukan untuk melawan Belanda. Ungkapan kata "jancok" pada dasarnya adalah suatu emosi kekecewaan terhadap Belanda yang menyerang wilayah merekan, atau bisa juga diartikan sebagai kata penyemangat bagi para pejuang agar tidak gentak saat menghadapi Belanda.
    Pada dasarnya perkataan, ucapan seperti "jancok" itu semua kembali kepada kita dalam menyikapinya. Jika dilihat dari sisi historisnya kata "jancok" bukanlah kata yang kotor karena merujuk pada suatu benda (Tank tempur) Belanda, namun dalam pergaulan masa sekarang ini kata "jancok" sering disalah artikan sebagai kata yang kotor, kata yang bisa digunakan untuk menghina seseorang, atau yang lainnya. Terakhir, penulis ingin berpesan bahwa segala sesuatu apa yang kita alami tergantung bagaimana cara kita menyikapinya. Jika respon kita positif, maka apa yang kita terima juga positif, begitu sebaliknya jika respon kita negatif, maka apa yang kita terima juga akan negatif.
Sekian sedikit penjelasan yang bisa penulis sampaikan, semoga bermanfaat. Mohon maaf apabila ada salah kata dalam penyampaian tentang sejarah kata "jancok".
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Comments


EmoticonEmoticon