BERBAGI SUKSES: PENDIDIKAN
Showing posts with label PENDIDIKAN. Show all posts
Showing posts with label PENDIDIKAN. Show all posts

Tuesday 23 April 2024

MENGENALKAN SEJARAH TAHUN BARU ISLAM KEPADA SISWA-SISWI SMP IT AL-FATAH

MENGENALKAN SEJARAH TAHUN BARU ISLAM KEPADA SISWA-SISWI SMP IT AL-FATAH

 


SMPIT AL-FATAH, Tahun baru islam pada tahun ini jatuh pada tanggal 30 Juli 2022. Sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan di daerah Kecamatan Keluang kami merasa memiliki tanggungjawab untuk mengenalkan tentang tahun baru islam kepada siswa-siswi kami, apalagi SMPIT AL-FATAH merupakan sekolah yang berbasis penerapan nilai-nilai islam. Tentu itu sangat penting sekali pengenalan tentang tahun barus Islam kepada siswa-siswi.

Kegiatan yang dilakukan untuk mengenalkan tentang tahun baru islam yaitu Kajian Akbar yang diadakan di Masjid Raya Al-Fatah. Dalam Kajian Akbar tersebut hadir pula Bpk Ahmad Suryadi, S.Pd selaku sebagai narasumber pada acara tersebut, dan juga hadir pula WAKA Kesiswaan SMPIT AL-FATAH yaitu Ibu Parida, S.Pd. Serta para dewan guru juga turut hadir dalam acara ini.

Dalam sambutannya, Ibu Parida, S.Pd selaku sebagai WAKA Kesiswaan mengajak kepada para siswa-siswi untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya. Harus mampu meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk, mengisi kegiataan-kegiatan yang positif agar menjadi siswa-siswi SMPIT AL-FATAH yang Unggul dan berprestasi. Lebih lanjut dalam sambutannya, Ibu Parida, S.Pd menjelaskan terdapat keutamaan di dalam bulan Muharram diantaranya menjalankan puasa sunnah Tasua' dan Asyura. 

Selain itu beliau juga mengajak kepada seluruh siswa-siswi yang hadir dalam acara tersebut untuk menggunakan tahun baru hijriyah ini sebagai momentum untuk menambah ilmu yaitu bersyukur kepada Allah SWT, agar dapat meleburkan serpihan-serpihan dosa dalam hati kita. Terakhir, Ibu Parida, S.Pd juga berpesan kepada siswa-siswi: "jika kita tidak bisa melakukan kebaikan, setidaknya kita tidak melakukan kejahatan" begitu sambungnya.



Masuk pada acara inti yaitu Materi yang disampaikan oleh Bpk. Ahmad Suryadi, S.Pd Selaku Pembina OSIS SMPIT AL-FATAH. Dalam pemaparannya, Beliau mengajak Siswa-siswi untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari tahun sebelumnya. meninggalkan kebiasaan buruk di sekolah seperti membuang sampah sembarangan, datang terlambat dan kurang disiplin.

Lebih lanjut lagi dalam penyampaiannya, Bpk. Ahmad Suryadi, S.Pd menjelaskan sejarah penetapan tahun baru Islam 1 Muharram. Beliau menjelaskan bahwa tahun baru islam pertama kali ditetapkan pada masa pemerintahan Kekhalifahan Umar Bin Khottob. Pada waktu itu Kholifah Umar dihadapkan dengan masalah susahnya pengarsipan surat-menyurat daerah kekuasaannya sehingga sering kali terjadi lama dalam merespon. Hingga pada akhirnya Kholifah Umar Bin Khottob membentuk Sistem penanggalan sendiri. Tahun baru Hijriah diperingati sejak peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah.

Pada sesi terakhir pemaparan materi yang beliau sampaikan, Bpk. Ahmad Suryadi, S.Pd mengajak kepada seluruh siswa-siswi yang hadir agar menjadikan tahun baru Islam ini sebagai semangat memperbaiki diri. Beliau memberikan beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menjadi pribadi lebih baik: pertama, harus memiliki niat yang kuat untuk berubah. kedua, bersungguh-sungguh pada yang kita niatkan. ketiga, istiqamah. keempat, lakukanlah sesuatu dengan hati yang ikhlas. terakhir, jangan lupa bersyukur atas semua karunia yang telah diberikan oleh Allah SWT.

Mari kita gunakan tahun baru islam ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri, lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga kita termasuk orang-orang beruntung yang mendapatkan kasih sayang dari Allah SWT. Amin


Wednesday 23 March 2022

SOAL UTS SOSIOLOGI SEMESTER GENAP DAN JAWABANNYA 2022

SOAL UTS SOSIOLOGI SEMESTER GENAP DAN JAWABANNYA 2022

 


A. Kerjakan Soal dibawah ini dengan baik dan benar!

1. Berikut ini yang merupakan  jenis penalaran dalam penelitian adalah . . . .

A.     Induksi dan afiliasi

B.     Deduksi dan inklusi

C.     Afiliasi dan eksklusi

D.     Deduksi dan induksi

E.      Induksi dan eksklusi

2.     2. Penelitian adalah suatu usaha untuk mengumpulkan, mencari, dan menganalisis fakta-fakta mengenai suatu masalah. Definisi tersebut dikemukakan oleh . . . .

A.     Marzuki

B.     Supranto

C.     Sutrisno Hadi

D.     Kamanto Sunarto

E.      Miriam Budiardjo

3.      3. Perhatikan data berikut.

1)      Apatis

2)      Skeptis

3)      Analitis

4)      Terbuka

5)      Manipulatif

Cara berpikir yang harus dimiliki seorang peneliti ditunjukkan nomor . . . .

A.     1, 3, dan 4

B.     2, 3, dan 4

C.     2, 3, dan 5

D.     3, 4, dan 5

E.      1, 3, dan 5

4.   4.   Seorang mahasiswa melakukan penelitian mengenai evaluasi sebuah program beasiswa. Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa implementasi beasiswa kurang efektif. Jenis penelitian tersebut tergolong penelitian . . . .

A.     Dasar

B.     Terapan

C.     Historik

D.     Kualitatif

E.      Kuantitatif

5.    5.  Indah tertarik dengan topik penelitian mengenai pengamen jalanan. Awal ketertarikannya dengan topik tersebut karena setiap pagi Indah menjumpai beberapa pengamen yang tidur di teras toko ketika ia berangkat sekolah. Metode penelitian yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan Indah adalah . . . .

A.     Historik

B.     Lapangan

C.     Eksperimen

D.     Laboratorium

E.      Perpustakaan

6.  6. Seorang peneliti hendak melakukan penelitian mengenai kemiskinan di Jakarta. Namun, karena kesulitan mendapatkan data primer, peneliti tersebut memutuskan untuk menggunakan data sekunder. Data sekunder yang tepat untuk digunakan dalam contoh kasus tersebut adalah . . . .

A.     Survei

B.     Observasi

C.     Wawancara

D.     Studi pustaka

E.      FGD (Focus Group Discussion)

7.      7. Jenis penelitian historik sesuai digunakan dalam contoh penelitian berikut . . . .

A.     Pengaruh gadget terhadap prestasi belajar

B.     Masuknya agama islam di nusantara

C.     Tingkat kekerasan di perkotaan

D.     Evaluasi pendidikan

E.      Fenomena pergaulan bebas

8.   8.   Di dalam sebuah penelitian terdapat beberapa bab, mulai dari pendahuluan, kerangka konseptual, metodologi penelitian, pembahasan, dan kesimpulan. Berikut yang bukan termasuk empat bagian inti yang harus dipenuhi dalam metodologi penelitian adalah . . . .

A.     Unit analisis

B.     Jenis penelitian

C.     Teknik analisis data

D.     Pertanyaan penelitian

E.      Teknik pengumpulan data

9.    9.  Dalam penelitian kualitatif, peneliti sebisa mungkin harus menempatkan dirinya sebagai peneliti. Hal ini harus dilakukan karena tidak jarang peneliti merasa empati dengan informannya sehingga dikhawatirkan laporan penelitiannya bersifat . . . .

A.     Bias

B.     Objektif

C.     Up to date

D.     Representatif

E.      Mendekati kebenaran

10  10.  Perhatikan data berikut.

1)      Mengadakan generalisasi terhadap hasil penelitian.

2)      Mengadakan reduksi kuantitas objek penelitian.

3)      Menonjolkan sifat umum dari populasi.

Hal-hal di atas merupakan tujuan dari . . . .

A.     Penelitian

B.     Pengambilan data

C.     Penentuan sampel

D.     Pengambilan sampel

E.      Penentuan lokasi penelitian

11  11. Penelitian menghasilkan pemahaman yang mendalam mengenai suatu fenomena sosial, menjelaskan mengapa fenomena terjadi, dan bagaimana penerimaan masyarakat terhadap fenomena. Penelitian yang dimaksud adalah . . . .

A.     Kualitatif

B.     Deskripsi

C.     Eksplorasi

D.     Eksplanasi

E.      Kuantitatif

12  12.  Ketika melakukan sebuah penelitian mengenai pengaruh penggunaan laptop terhadap efektivitas belajar siswa, Rudi menggunakan sampel siswa sekolah A dan B. Dari penjabaran tersebut Rudi ingin melakuakn jenis penelitian . . . .

A.     Deskripsi

B.     Eksplorasi

C.     Komparasi

D.     Eksplanasi

E.      Eksperimen

13 13.  Sebuah penelitian mengenai mobilitas sosial menganggap bahwa pendidikan sebagai social elevator seorang mencapai kehidupan yang lebih baik. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa logika penelitian tersebut bersifat . . . .

A.     Holistik

B.     Inklusif

C.     Induktif

D.     Deduktif

E.      Eksklusif

14  14.  Berikut yang bukan merupakan sumber data untuk penelitian kepustakaan adalah . . . .

A.     Buku

B.     Koran

C.     Naskah

D.     Majalah

E.      Rekaman wawancara

15  15.  Seorang peneliti mampu melakukan penelitian dengan menggunakan metode dan dan teknik penelitian tertentu. Pernyataan tersebut merupakan definisi dari sikap yang harus dimiliki seorang peneliti, yaitu . . . .

A.     Jujur

B.     Faktual

C.     Skeptis

D.     Objektif

E.      Kompeten

16  16.  Ada tiga syarat dalam melakukan penelitian yaitu . . .

      17. Kegunaan penelitian adalah . . .

      18. Cara berpikir yang harus dimiliki seorang peneliti . . .

      19. Penelitian adalah . . .

      20. Kompeten adalah salah satu sikap seorang peneliti. Kompeten adalah . . . .


k       KUNCI JAWABAN

1.     1.  D

2.     2.  A

3.     3.  B

4.     4.  D

5.     5.  B

6.     6.  C

7.     7.  B

8.     8.  D

9.     9.  A

10   10.  D

11    11.  D

12    12.  C

13    13.  A

14    14.   E

15    15.  E

16    16.  Sistematis, Terencana, dan Mengikuti prosedur ilmiah

17    17.  Memperkuat ilmu pengetahuan, membina dan mengembangkan ilmu pengetahuan.

18    18.  Skeptis, analitis, kritis, jujur,dan terbuka.

19    19. Penelitian adalah usaha menarik kesimpulan yang dapat dipercaya kebenarannya, yang dilakukan dengan sadar dan teliti menurut prosedur ilmiah tertentu

     20. Kompeten adalah kemampuan untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode dan teknik penelitian tertentu.

Wednesday 2 February 2022

METODE-METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF

METODE-METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF


1.  1. Jigsaw

Pembelajaran dengan metode jigsaw diawali dengan pengenalan topik yang akan dibahas oleh guru. Guru bisa menuliskan topik yang akan dipelajari pada papan tulis, white board, penayangan power point dan sebagainya. Guru menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui mengenai topik tersebut. Kegiatan sumbang saran ini dimaksudkan untuk mengaktifkan skemata atau struktur kognitif peserta didik agar lebih siap menghadapi kegiatan pelajaran yang baru.

       Selanjutnya guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok lebih kecil. Jumlah kelompok bergantung  pada jumlah konsep yang terdapat pada topik yang dipelajari. Misal, topik yang disajikan adalah metode penelitian sejarah, karena topik ini terdiri dari konsep heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi, maka kelompok terbagi menjadi 4. Jika dalam satu kelas ada 40 orang, maka setiap kelompok beranggotakan 10 orang. Keempat kelompok tersebut adalah kelompok heuristik, kelompok kritik, kelompok interpretasi, dan kelompok historiografi. Kelompok-kelompok ini disebut home teams (kelompok asal).

    Setelah kelompok asal terbentuk, guru membagikan materi tekstual kepada tiap-tiap kelompok. Setiap orang dalam setiap kelompok bertanggung jawab mempelajari materi tekstual yang diterimanya dari guru. Kelompok heuristik akan menerima materi tekstual dari guru tentang heuristik. Tiap orang dalam kelompon heuristik memiliki tanggung jawab mengkaji secara mendalam konsep tersebut. Demikian pula kelompok kritik, tiap-tiap orang dalam kelompok ini mendalami konsep kritik, demikian seterusnya.

     Sesi berikutnya, membentuk expert teams (kelompok ahli). Jumlah kelompok ahli tetap 4. Setiap kelompok ahli mempunyai 10 anggota yang berasal dari masing-masing kelompok asal. Karena jumlah anggota setiap kelompok asal adalah 10 orang, maka aturlah sedemikian rupa terpenting adalah di setiap kelompok ahli ada anggota dari kelompok asal yang berbeda-beda tersebut. Dalam satu kelompok ahli ada anggota dari kelompok heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.

    Setelah terbentuk kelompok ahli, berikan kesempatan kepada mereka berdiskusi. Melalui diskusi di kelompok ahli diharapkan mereka memahami topik metode penelitian sejarah sebagai pengetahuan yang utuh yaitu merupakan pengetahuan struktur yang mengintegrasikan hubungan antar-konsep heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Setelah diskusi di kelompok ini selesai, selanjutnya mereka kembali ke kelompok asal. Artinya, anggota-anggota yang berasal dari kelompok heuristik berkumpul kembali ke kelompoknya yaitu kelompok heuristik, dan seterusnya. Setelah mereka kembali ke kelompok asal berikan kesempatan kepada mereka berdiskusi. Kegiatan ini merupakan refleksi terhadap pengetahuan yang telah meeka dapatkan dari hasil berdiskusi di kelompok ahli.

     Sebelum pembelajaran diakhiri, diskusi dengan seluruh kelas perlu dilakukan. Selanjutnya, guru menutup pembelajaran dengan memberikan review terhadap topik yang telah dipelajari.

2.    2.  Think-Pair-Share

Seperti namanya “Thingking”, pembelajaran ini diawali dengan guru mengajukan pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh peserta didik. Guru memberi kesempatan kepada mereka memikirkan jawabannya.

            Selanjutnya, “Pairing”, pada tahap ini guru meminta peserta didik untuk berpasang-pasangan. Beri kesempatan kepada pasangan-pasangan itu untuk berdiskusi. Diharapkan diskusi ini dapat memperdalam makna dari jawaban yang telah dipikirkannya melalui intersubjektif dengan pasangannya.

      Hasil diskusi intersubjektif di tiap-tiap pasangan hasilnya dibicarakan dengan pasangan seluruh kelas. Tahap ini dikenal dengan “Sharing”. Dalam kegiatan ini diharapkan terjadi tanya jawab yang mendorong pada pengonstruksian pengetahuan secara integratif. Peserta didik dapat menemukan struktur dari pengetahuan yang dipelajarinya.

 

3.      3. Numbered Heads Together

Pembelajaran dengan menggunakan metode Numbered Heads Together diawali dengan Numbering. Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil. Jumlah kelompok sebaiknya mempertimbangkan jumlah konsep yang dipelajari. Jika jumlah peserta didik dalam satu kelas terdiri dari 40 orang dan terbagi menjadi 5 kelompok berdasarkan jumlah konsep yang dipelajari, maka tiap kelompok terdiri 8 orang. Tiap-tiap orang dalam tiap-tiap kelompok diberi nomor 1-8.

Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok. Berikan kesempatan kepada tiap-tiap kelompok menemukan jawaban. Pada kesempatan ini tiap-tiap kelompok menyatukan kepalanya “Heads Together” berdiskusi memikirkan jawaban atas pertanyaan dari guru.

Langkah berikutnya adalah guru memanggil peserta didik yang memiliki nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok. Mereka diberi kesempatan memberi jawaban atas pertanyaan yang telah diterimanya dari guru. Hal itu dilakukan terus hingga semua peserta didik dengan nomor yang sama dari masing-masing kelompok mendapat giliran memaparkan jawaban atas pertanyaan guru. Berdasarkan jawaban itu guru guru dapat mengembangkan diskusi lebih mendalam, sehingga peserta didik dapat menemukan jawaban pertanyaan itu sebagai pengetahuan yang utuh.

4.      4. Group Investigation

Pembelajaran dengan menggunakan metode ini diawali pembagian kelompok. Selanjutnya guru beserta peseta didik memilih topik-topik tertentu dengan permasalahan-permasalahan yang dapat dikembangkan dari topik-topik itu. Sesuadah topik beserta permasalahannya disepakati, peseta didik beserta guru menentukan metode penelitian yang dikembangkan untuk memecahkan masalah.

Setelah kelompok bekerrja berdasarkan metode investigasi yang telah mereka rumuskan. Aktivitas tersebut merupakan kegiatan sistematik keilmuan mulai dari mengumpulkan data, analitis data, sintesis, hingga menarik kesimpulan.

Langkah berikutnya adalah presentasi hasil oleh masing-masing kelompok. Pada tahap ini diharapkan terjadi intersubjektif dan objektivikasi pengetahuan yang telah dibangun oleh suatu kelompok. Berbagai perspektif diharapkan dapat dikembangkan oleh seluruh kelas atas hasil yang dipresentasikan oleh suatu kelompok. Seyogianya di akhir pembelajaran dilakuak evaluasi. Evaluasi dapat memasukkan assesmen induvidual atau kelompok.

5.    5.  Listening Team

Pembelajaran ini diawali dengan pemaparan materi pembelajaran oleh guru. Selanjutnya guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok. Setiap kelompok mempunyai peran masing-masing. Misal, 40 orang dalam satu kelas dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok pertama merupakan kelompok penanya, kelompok kedua dan kelompok ketiga adalah kelompok penjawab. Kelompok kedua merupakan kumpulan orang yang menjawab berdasarkan perspektif tertentu, sementara kelompok ketiga adalah kumpulan orang yang menjawab dengan perspektif yang berbeda dengan kelompok kedua. Perbedaan ini diharapkan memunculkan diskusi yang aktif yang ditandai oleh adanya proses dialektika berpikir, sehingga mereka dapat menemukan pengetahuan struktural. Kelompok keempat adalah kelompok yang bertugas me-review dan membuat kesimpulan dari hasil diskusi.