ORGANISASI DALAM PERGERAKAN NASIONAL
- 1. Boedi Oetomo (1908)
- 2. Sarekat Islam (1911)
- 3. Indische Partij (1913)
Faktor internal, yakni:
1. Adanya penderitaan rakyat yang berkepanjangan akibat penjajahan.
2. Adanya kenangan kejayaan masa lalu seperti zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.
3. Lahirnya kaum-kaum intelektual atau terpelajar yang menjadi pemimpin pergerakan.
4. Adanya diskriminasi rasial.
Faktor ekternal, yakni:
1. Timbulnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika yang masuk ke Indonesia.
2. Seperti nasionalisme, demokrasi, liberalisme dan sosialisme Munculnya gerakan Turki muda atau All Indian National Congres 1885, dan Gandhisme. Itu tidak lepas kebangkitan nasional di Asian dan Afrika.
3. Adanya kemenangan Jepang atas Rusia pada 1905 yang menyadarkan dan membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk melawan bangsa barat. Sebelum abad ke-20, perlawanan bangsa Indonesia masih dilakukan bersifat lokal atau kedaerahan.
Pergerakan Nasional merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut satu fase dalam sejarah Indonesia, yaitu masa perjuangan mencapai kemerdekaan pada kurun 1908-1945. Memasuki tahun 1908, merupakan tahun awal perjuangan yang dilakukan oleh rakyat dengan visi atau tujuan nasional.
A. Kerjakan Soal dibawah ini dengan baik dan benar!
1. Berikut ini yang merupakan jenis penalaran dalam penelitian adalah . . . .
A.
Induksi dan afiliasi
B.
Deduksi dan inklusi
C.
Afiliasi dan eksklusi
D.
Deduksi dan induksi
E.
Induksi dan eksklusi
2. 2. Penelitian adalah suatu usaha untuk mengumpulkan,
mencari, dan menganalisis fakta-fakta mengenai suatu masalah. Definisi tersebut
dikemukakan oleh . . . .
A.
Marzuki
B.
Supranto
C.
Sutrisno Hadi
D.
Kamanto Sunarto
E.
Miriam Budiardjo
3. 3. Perhatikan data berikut.
1)
Apatis
2)
Skeptis
3)
Analitis
4)
Terbuka
5)
Manipulatif
Cara
berpikir yang harus dimiliki seorang peneliti ditunjukkan nomor . . . .
A.
1, 3, dan 4
B.
2, 3, dan 4
C.
2, 3, dan 5
D.
3, 4, dan 5
E.
1, 3, dan 5
4. 4. Seorang mahasiswa melakukan penelitian mengenai evaluasi
sebuah program beasiswa. Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa
implementasi beasiswa kurang efektif. Jenis penelitian tersebut tergolong
penelitian . . . .
A.
Dasar
B.
Terapan
C.
Historik
D.
Kualitatif
E.
Kuantitatif
5. 5. Indah tertarik dengan topik penelitian mengenai pengamen
jalanan. Awal ketertarikannya dengan topik tersebut karena setiap pagi Indah
menjumpai beberapa pengamen yang tidur di teras toko ketika ia berangkat
sekolah. Metode penelitian yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan Indah
adalah . . . .
A.
Historik
B.
Lapangan
C.
Eksperimen
D.
Laboratorium
E.
Perpustakaan
6. 6. Seorang peneliti hendak melakukan penelitian mengenai
kemiskinan di Jakarta. Namun, karena kesulitan mendapatkan data primer, peneliti
tersebut memutuskan untuk menggunakan data sekunder. Data sekunder yang tepat
untuk digunakan dalam contoh kasus tersebut adalah . . . .
A.
Survei
B.
Observasi
C.
Wawancara
D.
Studi pustaka
E.
FGD (Focus Group
Discussion)
7. 7. Jenis penelitian historik sesuai digunakan dalam contoh
penelitian berikut . . . .
A.
Pengaruh gadget terhadap prestasi belajar
B.
Masuknya agama islam di nusantara
C.
Tingkat kekerasan di perkotaan
D.
Evaluasi pendidikan
E.
Fenomena pergaulan bebas
8. 8. Di dalam sebuah penelitian terdapat beberapa bab, mulai
dari pendahuluan, kerangka konseptual, metodologi penelitian, pembahasan, dan
kesimpulan. Berikut yang bukan
termasuk empat bagian inti yang harus dipenuhi dalam metodologi penelitian
adalah . . . .
A.
Unit analisis
B.
Jenis penelitian
C.
Teknik analisis data
D.
Pertanyaan penelitian
E.
Teknik pengumpulan data
9. 9. Dalam penelitian kualitatif, peneliti sebisa mungkin
harus menempatkan dirinya sebagai peneliti. Hal ini harus dilakukan karena
tidak jarang peneliti merasa empati dengan informannya sehingga dikhawatirkan
laporan penelitiannya bersifat . . . .
A.
Bias
B.
Objektif
C.
Up to date
D.
Representatif
E.
Mendekati kebenaran
10 10. Perhatikan data berikut.
1)
Mengadakan generalisasi terhadap hasil penelitian.
2)
Mengadakan reduksi kuantitas objek penelitian.
3)
Menonjolkan sifat umum dari populasi.
Hal-hal di
atas merupakan tujuan dari . . . .
A.
Penelitian
B.
Pengambilan data
C.
Penentuan sampel
D.
Pengambilan sampel
E.
Penentuan lokasi penelitian
11 11. Penelitian menghasilkan pemahaman yang mendalam mengenai
suatu fenomena sosial, menjelaskan mengapa fenomena terjadi, dan bagaimana
penerimaan masyarakat terhadap fenomena. Penelitian yang dimaksud adalah . . .
.
A.
Kualitatif
B.
Deskripsi
C.
Eksplorasi
D.
Eksplanasi
E.
Kuantitatif
12 12. Ketika melakukan sebuah penelitian mengenai pengaruh
penggunaan laptop terhadap efektivitas belajar siswa, Rudi menggunakan sampel
siswa sekolah A dan B. Dari penjabaran tersebut Rudi ingin melakuakn jenis penelitian
. . . .
A.
Deskripsi
B.
Eksplorasi
C.
Komparasi
D.
Eksplanasi
E.
Eksperimen
13 13. Sebuah penelitian mengenai mobilitas sosial menganggap
bahwa pendidikan sebagai social elevator
seorang mencapai kehidupan yang lebih baik. Pernyataan tersebut menunjukkan
bahwa logika penelitian tersebut bersifat . . . .
A.
Holistik
B.
Inklusif
C.
Induktif
D.
Deduktif
E.
Eksklusif
14 14. Berikut yang bukan merupakan
sumber data untuk penelitian kepustakaan adalah . . . .
A.
Buku
B.
Koran
C.
Naskah
D.
Majalah
E.
Rekaman wawancara
15 15. Seorang peneliti mampu melakukan penelitian dengan
menggunakan metode dan dan teknik penelitian tertentu. Pernyataan tersebut
merupakan definisi dari sikap yang harus dimiliki seorang peneliti, yaitu . . .
.
A.
Jujur
B.
Faktual
C.
Skeptis
D.
Objektif
E.
Kompeten
16 16. Ada tiga syarat dalam melakukan penelitian yaitu . . .
17. Kegunaan penelitian adalah . . .
18. Cara berpikir yang harus dimiliki seorang peneliti . . .
19. Penelitian adalah . . .
20. Kompeten adalah salah satu sikap seorang peneliti. Kompeten adalah . . . .
k KUNCI JAWABAN
1. 1. D
2. 2. A
3. 3. B
4. 4. D
5. 5. B
6. 6. C
7. 7. B
8. 8. D
9. 9. A
10 10. D
11 11. D
12 12. C
13 13. A
14 14. E
15 15. E
16 16. Sistematis, Terencana, dan Mengikuti
prosedur ilmiah
17 17. Memperkuat ilmu pengetahuan,
membina dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
18 18. Skeptis, analitis, kritis,
jujur,dan terbuka.
19 19. Penelitian adalah usaha menarik kesimpulan yang dapat dipercaya kebenarannya, yang dilakukan dengan sadar dan teliti menurut prosedur ilmiah tertentu
20. Kompeten adalah kemampuan untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode dan teknik penelitian tertentu.
1. 1. Jigsaw
Pembelajaran dengan metode jigsaw
diawali dengan pengenalan topik yang akan dibahas oleh guru. Guru bisa menuliskan
topik yang akan dipelajari pada papan tulis, white board, penayangan power
point dan sebagainya. Guru menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka
ketahui mengenai topik tersebut. Kegiatan sumbang saran ini dimaksudkan untuk
mengaktifkan skemata atau struktur kognitif peserta didik agar lebih siap
menghadapi kegiatan pelajaran yang baru.
Selanjutnya guru membagi kelas
menjadi kelompok-kelompok lebih kecil. Jumlah kelompok bergantung pada jumlah konsep yang terdapat pada topik
yang dipelajari. Misal, topik yang disajikan adalah metode penelitian sejarah,
karena topik ini terdiri dari konsep heuristik, kritik, interpretasi, dan
historiografi, maka kelompok terbagi menjadi 4. Jika dalam satu kelas ada 40
orang, maka setiap kelompok beranggotakan 10 orang. Keempat kelompok tersebut adalah
kelompok heuristik, kelompok kritik, kelompok interpretasi, dan kelompok
historiografi. Kelompok-kelompok ini disebut home teams (kelompok asal).
Setelah kelompok asal terbentuk,
guru membagikan materi tekstual kepada tiap-tiap kelompok. Setiap orang dalam
setiap kelompok bertanggung jawab mempelajari materi tekstual yang diterimanya
dari guru. Kelompok heuristik akan menerima materi tekstual dari guru tentang
heuristik. Tiap orang dalam kelompon heuristik memiliki tanggung jawab mengkaji
secara mendalam konsep tersebut. Demikian pula kelompok kritik, tiap-tiap orang
dalam kelompok ini mendalami konsep kritik, demikian seterusnya.
Sesi berikutnya, membentuk expert teams (kelompok ahli). Jumlah kelompok
ahli tetap 4. Setiap kelompok ahli mempunyai 10 anggota yang berasal dari
masing-masing kelompok asal. Karena jumlah anggota setiap kelompok asal adalah
10 orang, maka aturlah sedemikian rupa terpenting adalah di setiap kelompok
ahli ada anggota dari kelompok asal yang berbeda-beda tersebut. Dalam satu
kelompok ahli ada anggota dari kelompok heuristik, kritik, interpretasi, dan
historiografi.
Setelah terbentuk kelompok ahli,
berikan kesempatan kepada mereka berdiskusi. Melalui diskusi di kelompok ahli
diharapkan mereka memahami topik metode penelitian sejarah sebagai pengetahuan
yang utuh yaitu merupakan pengetahuan struktur yang mengintegrasikan hubungan
antar-konsep heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Setelah diskusi
di kelompok ini selesai, selanjutnya mereka kembali ke kelompok asal. Artinya,
anggota-anggota yang berasal dari kelompok heuristik berkumpul kembali ke
kelompoknya yaitu kelompok heuristik, dan seterusnya. Setelah mereka kembali ke
kelompok asal berikan kesempatan kepada mereka berdiskusi. Kegiatan ini
merupakan refleksi terhadap pengetahuan yang telah meeka dapatkan dari hasil
berdiskusi di kelompok ahli.
Sebelum pembelajaran diakhiri, diskusi dengan seluruh kelas perlu dilakukan. Selanjutnya, guru menutup pembelajaran dengan memberikan review terhadap topik yang telah dipelajari.
2. 2. Think-Pair-Share
Seperti
namanya “Thingking”, pembelajaran ini
diawali dengan guru mengajukan pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran
untuk dipikirkan oleh peserta didik. Guru memberi kesempatan kepada mereka
memikirkan jawabannya.
Selanjutnya, “Pairing”, pada tahap ini guru meminta peserta didik untuk
berpasang-pasangan. Beri kesempatan kepada pasangan-pasangan itu untuk
berdiskusi. Diharapkan diskusi ini dapat memperdalam makna dari jawaban yang
telah dipikirkannya melalui intersubjektif dengan pasangannya.
Hasil diskusi intersubjektif di
tiap-tiap pasangan hasilnya dibicarakan dengan pasangan seluruh kelas. Tahap ini
dikenal dengan “Sharing”. Dalam kegiatan
ini diharapkan terjadi tanya jawab yang mendorong pada pengonstruksian
pengetahuan secara integratif. Peserta didik dapat menemukan struktur dari
pengetahuan yang dipelajarinya.
3. 3. Numbered Heads Together
Pembelajaran
dengan menggunakan metode Numbered Heads
Together diawali dengan Numbering.
Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil. Jumlah kelompok sebaiknya
mempertimbangkan jumlah konsep yang dipelajari. Jika jumlah peserta didik dalam
satu kelas terdiri dari 40 orang dan terbagi menjadi 5 kelompok berdasarkan
jumlah konsep yang dipelajari, maka tiap kelompok terdiri 8 orang. Tiap-tiap
orang dalam tiap-tiap kelompok diberi nomor 1-8.
Setelah
kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh
tiap-tiap kelompok. Berikan kesempatan kepada tiap-tiap kelompok menemukan jawaban.
Pada kesempatan ini tiap-tiap kelompok menyatukan kepalanya “Heads Together” berdiskusi memikirkan
jawaban atas pertanyaan dari guru.
Langkah
berikutnya adalah guru memanggil peserta didik yang memiliki nomor yang sama
dari tiap-tiap kelompok. Mereka diberi kesempatan memberi jawaban atas
pertanyaan yang telah diterimanya dari guru. Hal itu dilakukan terus hingga
semua peserta didik dengan nomor yang sama dari masing-masing kelompok mendapat
giliran memaparkan jawaban atas pertanyaan guru. Berdasarkan jawaban itu guru
guru dapat mengembangkan diskusi lebih mendalam, sehingga peserta didik dapat
menemukan jawaban pertanyaan itu sebagai pengetahuan yang utuh.
4. 4. Group Investigation
Pembelajaran
dengan menggunakan metode ini diawali pembagian kelompok. Selanjutnya guru
beserta peseta didik memilih topik-topik tertentu dengan permasalahan-permasalahan
yang dapat dikembangkan dari topik-topik itu. Sesuadah topik beserta
permasalahannya disepakati, peseta didik beserta guru menentukan metode
penelitian yang dikembangkan untuk memecahkan masalah.
Setelah
kelompok bekerrja berdasarkan metode investigasi yang telah mereka rumuskan. Aktivitas
tersebut merupakan kegiatan sistematik keilmuan mulai dari mengumpulkan data,
analitis data, sintesis, hingga menarik kesimpulan.
Langkah
berikutnya adalah presentasi hasil oleh masing-masing kelompok. Pada tahap ini
diharapkan terjadi intersubjektif dan objektivikasi pengetahuan yang telah
dibangun oleh suatu kelompok. Berbagai perspektif diharapkan dapat dikembangkan
oleh seluruh kelas atas hasil yang dipresentasikan oleh suatu kelompok. Seyogianya
di akhir pembelajaran dilakuak evaluasi. Evaluasi dapat memasukkan assesmen
induvidual atau kelompok.
5. 5. Listening Team
Pembelajaran
ini diawali dengan pemaparan materi pembelajaran oleh guru. Selanjutnya guru
membagi kelas menjadi kelompok-kelompok. Setiap kelompok mempunyai peran masing-masing.
Misal, 40 orang dalam satu kelas dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok pertama merupakan kelompok penanya,
kelompok kedua dan kelompok ketiga adalah kelompok penjawab. Kelompok kedua merupakan kumpulan orang yang
menjawab berdasarkan perspektif tertentu, sementara kelompok ketiga adalah kumpulan orang yang
menjawab dengan perspektif yang berbeda dengan kelompok kedua. Perbedaan ini
diharapkan memunculkan diskusi yang aktif yang ditandai oleh adanya proses
dialektika berpikir, sehingga mereka dapat menemukan pengetahuan struktural. Kelompok
keempat adalah kelompok yang bertugas
me-review dan membuat kesimpulan dari
hasil diskusi.